SMAN 1 Bajeng adalah prototipe sekolah produktif. Selain sekolah ini
bergelut dengan kegiatan proses belajar mengajarnya, mereka pun mencoba
peruntungan di dunia maya. Mereka ingin melakukan interaksi dengan dunia
luar. Tentunya agar nama mereka mengglobal
SMAN 1 Bajeng memang beda dengan sekolah lainnya yang ada diperkotaan. Apalagi siswa-siswanya yang nota bene banyak berasal dari kampung. Tapi jangan kira kalau mereka tidak melek teknologi. Buktinya, Sabtu lalu mereka langsung meluncurkan website, www.sman1bajeng.com. ‘’Kita ingin dikenal oleh dunia luar,’’ ujar Kepala Sekolah SMAN1 Bajeng, A. Abdul Basir Hakim.
Ini bermula dari keinginan alumni angkatan 88 yang dimotori oleh, Haeruddin Hamdat, dengan membuat website sekolah diharapkan bisa dikenal. Selain itu, siswa-siswa dapat bertukar informasi dengan siswa lainnya yang ada di Indonesia.
‘’Sekarang ini jamannya dunia maya, sehingga siswa-siswa SMAN 1 Bajeng tidak boleh ketinggalan,’’ ujarnya.
Peluncuran ini tentu saja menarik banyak perhatian. Bagaimana tidak, SMAN 1 Bajeng, merupakan satu-satunya sekolah di Gowa yang memiliki web tersendiri. Tidak heran kalau semua tenaga pengajar di sekolah tersebut yang jumlahnya mencapai 75 orang antusias dengan keberadaan web tersebut.
’’Banyak bahan pengajar yang bisa kita peroleh lewat internet. Karena itu, keberadaan web bisa dijadikan proses belajar mengajar,’’ tambah Toto Wiharjo, salah seorang guru Matematika SMAN 1 Bajeng.
Untuk mendorong siswa-siswa SMAN 1 Bajeng untuk mencintai teknologi informasi ini, Haeruddin Hamdat, akan menyumbangkan kembali seperangkat peralatan modem yang akan dipakai untuk mengakses internet, sehingga para siswa dan guru bisa melakukan komunikasi lebih mudah dengan dunia luar.
Selain itu, guru-guru bisa mengapresiasikan kemampuannya lewat web yang disediakan, sehingga akan semakin menamba wawasan mereka dalam rangka memajukan dunia pendidikan.
Kendati isi yang ditampilkan masih terkesan cukup sederhana dan masih kurang informasi terkait dengan kegiatan SMAN 1 Bajeng, namun menurut Haeruddin Hamdat, format tersebut akan terus dilakukan perubahan terkait dengan kebutuhan sekolah.
Artinya, semua kegiatan sekolah akan terpublikasi lewat web hingga model pengajaran, tinggal bagaimana siswa dan guru-guru bisa memanfaatkannya dengan baik.(arif saeni/tugowa crew)
SMAN 1 Bajeng memang beda dengan sekolah lainnya yang ada diperkotaan. Apalagi siswa-siswanya yang nota bene banyak berasal dari kampung. Tapi jangan kira kalau mereka tidak melek teknologi. Buktinya, Sabtu lalu mereka langsung meluncurkan website, www.sman1bajeng.com. ‘’Kita ingin dikenal oleh dunia luar,’’ ujar Kepala Sekolah SMAN1 Bajeng, A. Abdul Basir Hakim.
Ini bermula dari keinginan alumni angkatan 88 yang dimotori oleh, Haeruddin Hamdat, dengan membuat website sekolah diharapkan bisa dikenal. Selain itu, siswa-siswa dapat bertukar informasi dengan siswa lainnya yang ada di Indonesia.
‘’Sekarang ini jamannya dunia maya, sehingga siswa-siswa SMAN 1 Bajeng tidak boleh ketinggalan,’’ ujarnya.
Peluncuran ini tentu saja menarik banyak perhatian. Bagaimana tidak, SMAN 1 Bajeng, merupakan satu-satunya sekolah di Gowa yang memiliki web tersendiri. Tidak heran kalau semua tenaga pengajar di sekolah tersebut yang jumlahnya mencapai 75 orang antusias dengan keberadaan web tersebut.
’’Banyak bahan pengajar yang bisa kita peroleh lewat internet. Karena itu, keberadaan web bisa dijadikan proses belajar mengajar,’’ tambah Toto Wiharjo, salah seorang guru Matematika SMAN 1 Bajeng.
Untuk mendorong siswa-siswa SMAN 1 Bajeng untuk mencintai teknologi informasi ini, Haeruddin Hamdat, akan menyumbangkan kembali seperangkat peralatan modem yang akan dipakai untuk mengakses internet, sehingga para siswa dan guru bisa melakukan komunikasi lebih mudah dengan dunia luar.
Selain itu, guru-guru bisa mengapresiasikan kemampuannya lewat web yang disediakan, sehingga akan semakin menamba wawasan mereka dalam rangka memajukan dunia pendidikan.
Kendati isi yang ditampilkan masih terkesan cukup sederhana dan masih kurang informasi terkait dengan kegiatan SMAN 1 Bajeng, namun menurut Haeruddin Hamdat, format tersebut akan terus dilakukan perubahan terkait dengan kebutuhan sekolah.
Artinya, semua kegiatan sekolah akan terpublikasi lewat web hingga model pengajaran, tinggal bagaimana siswa dan guru-guru bisa memanfaatkannya dengan baik.(arif saeni/tugowa crew)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar